Judul: Berbagi Info Seputar Appendicitis / Usus buntu Full Update Terbaru
link: Appendicitis / Usus buntu
Berbagi Appendicitis / Usus buntu Terbaru dan Terlengkap 2017
APPENDICITIS
Appendicitis (usus buntu) adalah proses peradangan akut yang terjadi pada apendik vermin formis (intra peritoneal). Untuk penyebabnya masih belum jelas benar, antara lain : infeksi hematogen, infeksi dari cecum dan sekitarnya, infeksi karena fecalik, biji-bijian yang terperangkap dalam lumen apendik.
Anatomi Appendik
· Apendik melekat pada cecum dekat dengan muara usus halus (ICJ), digantung oleh meso apendik dan mendapat perdarahan dari arteri apendikularis. Letaknya difosa iliaka kanan
· Fungsi : belum jelas
· Terdiri : mukosa, otot polos tipis dan serosa
· Panjang : 6 – 9 cm, diameter -/+ 1,5 cm
· Posisi : antececal, anteileal, retrocecal, retroileacal, pelvical
Perjalanan klinik appendicitis ada 2 fase :
Ø Fase prodoma
Terjadi selama 1 -2 hari, mula-mula nyeri epigastrium kemudian menjalar ke kanan bawah. Suhu badan sub febris (sumer), anoreksia, mual-mual, muntah-muntah
Ø Fase somatic
Terjadi > atau sama dengan 3 hari, nyeri perut kanan bawah titik MC burney menetap, suhu badan febris, diare oleh karena peristaltic meningkat.
Nyeri pada penderita appendicitis disebabkan oleh :
· Peningkatan tekanan dalam lumen, membengkaknya apendik sehingga kontak dengan ujung syaraf di dalam peritoneum yang dijalarkan (refered pain)
Sifat nyeri : menetap, terus-menerus, buakn nyeri kolik. Intenitas nyeri tidak berat, sehingga dikira salah cerna, gastritis. Tetapi nyeri meningkat bila penderita batuk, mengejan, bersin-bersin atau dengan penekanan dan gerakan-gerakan ekstremitas, sehingga penderita senang tidak bergerak dan dalam posisi flexi.
· Penderita appendik retrocecal, karena terlindungi oleh cecum, maka nyeri tak begitu jelas, sehingga fase prodoma tak tampak. Nyeri timbul pada waktu berjalan karena gerakan otot-otot psoas mayor
· Sedangkan appendik pelvinal, bila terjadi infeksi kontak dengan colon / rectum, menyebabkan naiknya peristaltic usus dan diikuti diare. Bila kontak dengan buli-buli menyebabkan sering kencing (sistitis).
· Yang paling mudah terdiagnosa apabila letak appendik : antececal atau anteileal.
Gejala-gejala yang muncul :
1. Nyeri epigastrum pada awalnya, menetap di perut kanan bawah pada titik Mc. Burney
2. Mual, muntah
3. Suhu tubuh 37,5 – 38,5 0C, kadang bisa mencapai 400C bila ada perforasi
4. Defance muscular di daerah Mc. Burney
5. Rebound fenomena : menekan perut bagian kiri, kemudian dilepaskan akan timbul rasa nyeri di bagian kanan (nyeri lepas).
6. Rovsing Sign : menekan colon tranversum sehingga udara akan menekan cecum menyebabkan rasa nyeri
7. Ten Horn Sign : pada laki-laki dengan menarik testis kanannya akan terasa nyeri perut bawah
8. Psoas Sign : flexi + extensi tungkai kanan menyebabkan nyeri perut bawah.
9. Obturator Sign :flexi + endorotasi sendi coxae, akan dirasa nyeri
NB: Tidak semua gejala-gejala ini bila positif, Bising usus pada appendicitis bisa menurun.
Pemeriksaan yang harus dilakukan, yang pertama ukur suhu tubuh, colok dubur / RT (akan nyeri jam 10.00 – 11.00) dan lekosit darah terjadi lekositosis ringan maksimal 10.000. selain itu perlu dilakukan pemeriksaan tambahan antara lain : sedimen urine untuk menyingkirkan infeksi saluran kencing, plano test (pada wanita) untuk mengetahui apakah ada kehamilan, kelainan extra tuba terganggu, foto polos perut dan USG abdomen.
Penyulit
· Pada anak-anak, gejala appendicitis tak spesifik karena tidak bisa menerangkan rasa nyerinya, anak rewel, tak mau makan, summer, sakit perut
Tindakan yang salah pada anak ini misalkan dipijat perutnya dapat mengakibatkan komplikasi
· Pada orang tua : gejala yang timbul sering dianggap ringan sehingga mengakibatkan komplikasi
· Pada wanita hamil : pada trimester I terdapat mual-mual, muntah dan nyeri perut sehingga sukar dibedakan, sedangkan pada kehamilan yang lebih besar, cecum dan appendicitis akan terdorong ke atas sehingga rasa nyeri berpindah.
· Diagnose appendicitis : 15 – 20% pitfall
Komplikasi
1. Perforasi : peritonitis local + general
2. Abses dalam perut sampai sub diafragma
3. Periappendikuler infiltrate : appendik yang infeksi diliputi oleh omentum untuk melokalisir penyebaran infeksi, sehingga terbentuk massa tumor setelah beberapa hari sampai 10 hari
4. Fole appendikuler : emboli kuman-kuman dari appendik lewat system portal beberapa yang membentuk mikroabses menyebabkan icterus sampai sepsis
5. Emboli paru-paru, menyebabkan infeksi paru, batuk darah, panas tinggi, sesak napas dan sepsis.
Pengobatan
1. Appendiktomi (operasi) : bisa secara surgical atau laparascopi, baik akut, kronis ataupun periappendiculer infiltrate.
2. Laparatomi : pada perforasi, abses.
3. Antibiotika
4. Analgetika
5. Rotaransia
6. Dietetik
Itulah sedikit Artikel Appendicitis / Usus buntu terbaru dari kami
Semoga artikel Appendicitis / Usus buntu yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Android Game Reloaded. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Appendicitis / Usus buntu