Judul: Berbagi Info Seputar Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA Full Update Terbaru
link: Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA
Berbagi Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA Terbaru dan Terlengkap 2017
Assalamu'alaikum Wr. WbSelamat bagi sobat blogger, kali ini saya akan berbagi novel karya saya pribadi Original Post.. kalo ada yang sama berarti itu menjiplak karya saya namun ini masih berbentuk series :) karena memang belum selesai... :) nanti akan ada lanjutannya. oke deh langsung saja :
PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA
Sinar matahari yang mulai terbenam meninggalkan cerahnya siang hari, awan berkabut muncul untuk menghiasi malam sunyi. Cahaya bulan bersinar terang. Sinarnya menyusupi ruang ruang rumah melalui dinding bilik yang menjadi penyelimut rumah.di depan rumah terlihat sebuah pelataran kebun yang ditanami berbagai buah dan sayuran, dan di pinggirnya sebuah hutan yang selalu memberikan sumber kehidupan sehari hari. Serta sebuah kolam dibelakang rumah yang dipenuhi ikan berwana merah dan berbagai macam mainan kapal.
1997,…. Tepatnya 18 april pukul 18.08 di kamar tidur…..
“aduh aduhhh……” teriak seorang ibu bernama desi yang hamil dan di tinggal sang suaminya segingga dia harus menumpang dirumah yuyun seorang sahabanya sejak dari dulu.
“sepertinya bayinya sudah mau keluar” terucap dari seorang lelaki bernama nadi suami dari yuyun.
“wahhh … bayinya sudah mau keluar,” teriak istri nadi yang cukup kanget. “cepat panggilkan dukun beranak”
Nadi segera pergi berusaha mencari dukun beranak , di tengah hujan dengan keadaan basah kuyup dan jalanan yang penuh lumpur serta gelap. Tetapi hal tersebut tidak mematahkan semangat Nadi untuk mencari dukun beranak, setelah beberapa menit berjalan ia menemukan sebuah gubuk lalu dilihatnya seorang nenek nenek yang tua yang duduk di atas kayu depan gubuk tersebut.
“hey anak muda ? kenapa berdiri disitu ? kemarilah disana dingin dengan cuaca hujan seperti ini.” Ucap nenek tersebut.
Nadi mendekati si nenek dengan mata yang tertuju pada bagian rambutnya yang beruban dan berwarna putih semua. ‘kira-kira berapa ya umurnya’pikirnya dalam hati sambil tersenyum.
“mau kemana kamu nak ?” tanya si nenek itu „ “apa nenek bis membantu ?”
“Aku lagi mencari dukun beranak nek, dirumahku ada yang mau melahirkan” jawab nadi dengan nafas terengah-engah
“oh begitu… kebetulan nenek dulu juga seorang dukun beranak , dan sekarang sudah tidak Karena keadaan nenek yang lumpuh jadi sulit untuk bepergian” ungkap nenek tersebut.
“ALHAMDULILLAH, kalo begitu nenek bisa kan membantu aku ? aku takut terjadi apa apa dengan desi dan anaknya.” Sahut nadi.
“nenek bisa saja membantu, tetapi dengan keadaan nenek yang lumpuh seperti ini, rasanya sulit bagi nenek” ucap nenek yang sebenarnya ingin sekali membantu Nadi.
Nadi melihat nenek dengan penuh harapan , untuk bisa membantu kelahiran temannya desi. Tanpa pikir panjang Nadi mengangkat nenek ,dan mengambil lilin di depan kayu tempat nenek duduk lalu ditempatkan pada punggungnya dengan pegangan yang erat .
“pegangan yang kuat nek !” seru Nadi sembari menggendong orang tua itu.
Dengan jalanan yang licin dan gelap membuat Nadi untuk semakin berhati-hati menggendong sang nenek.
Pekarangan gubuk tempat nenek tinggal sudah tidak terlihat , hanya jalanan gelap dan rumput yang menemani sepanjang perjalanan serta satu buah lilin sebagai sumber penerangan.
Karena ingin segera cepat sampai rumah , nadi mengambil jalan pintas di sebelah utara gubuk nenek tinggal . satu, dua, hingga tiga kebun yang Nadi dan nenek lalui. Jalanan becek dengan rumput dan lumpur tersebut terus tempuh oleh Nadi dan juga nenek yang digendong olehnya.
Tak lama terlihat sebuah lampu pijar tepatnya di pinggir kolam diatas langit langit belakang rumah Nadi.
Nadi berhenti sejenak dan menghela nafas . Dalam hatinya berkata Akhirnya. lalu segera mendekati rumahnya.
“iyu rumahmu?” Tanya nenek kepada nadi.
“iya nek itu rumahku” jawab nadi.
Dengan semangat, Nadi bergegas mendekati pintu rumahnya, lalu diketukannya pintu dengan keras.
TOK TOK TOK !
“Bu buka pintu, ini aku nadi” teriak nadi dengan lantang. “ aku membawa dukun beranak”
Tak lama suara hentakan kaki terdengar dari dalam rumah. BRAAKKK suara pintu terbuka.
Yuyun keluar sambil menghembuskan nafas ‘Amdullilah’´dalam hatinya iya berkata.“ayo cepat masuk, bayinya sudah mau keluar” ucap yuyun lega.
“aduuh aduuhh!” terdengar teriakkan di kamar desi.
Nadi yang masih menggendong nenek tua , segera masuk kedalam dan langsung menuju kamar desi.
“Desi kamu ga apa apa ?” tanya Nadi sembari menurunkan nenek dan ditempatkannya pada kasur empuk tempat desi berbaring. “ini nek, tolong bantu desi.”
“Baik, tenang saja tidak akan terjadi apa-apa kok” jawab nenek mencoba menenangkan hati Nadi yang sedang cemas dengan keadaan temannya yaitu desi. “kalian tunggu diluar saja”
Nadi dan istrinya yuyun keluar dari kamar, dan duduk dikursi sebelah kiri pintu ruangan tempat desi tidur. Nadi yang berada disampingnya memegang tangan kanan yuyun yang sedang cemas, Nadi mengusap rambutnya dan mengerutkan dahi. “Sudah jangan khawatir desi pasti akan baik baik saja.” Ucap Nadi.
“iya semoga aja” jawab yuyun singkat.
“Ayo tarik nafas ! sekali lagi !!” Terdengar suara nenek di dalam kamar.
“AAAAAHH!!....” jeritan desi kencang sekali. Sehingga membuat Nadi dan yuyun panik dan langsung memasuki kamar, dilihatnya sesosok ibu yang menggendong dan menyusui anaknya dengan bola mata yang tertuju pada bayi yang dilahirkannya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
‘Andai ayahmu disini pasti akan lebih berwarna‘ ap Desi dalam hati.
Aku, Bayi yang terlahir ke dunia seperti halnya sebuah kertas bening yang bersih dan belum tertulis apapun. Ragaku tergeletak tak berdaya dengan rengekkan tangis yang membuat kedua orang tua ku gembira.
Aku dibesarkan oleh ibu dan sepasang suami istri , Nadi dan yuyun. dengan penuh kasih sayang . aku disusui , dimandikan , dimanja ,serta digendong, terus saja begitu hingga akhirnya aku menginjak usia 12 tahun.
Bersambung..........
See you next post..........
Itulah sedikit Artikel Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA terbaru dari kami
Semoga artikel Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Android Game Reloaded. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Novelku : PSIKOSIS SANG SASTRAWAN MUDA